enukkad – Badan keamanan Rusia amat efisien dalam menahan lawan- lawan Vladimir Putin, tetapi berleha- leha sebab penembakan massal di dekat Moskow, alhasil memunculkan persoalan mengenai prioritas RGO303, pangkal energi, serta pengumpulan intelijen mereka. Apa yang terjalin? Selanjutnya analis sebagian pengamat mengenai serbuan sangat memadamkan di Rusia sepanjang 2 dasawarsa itu:
Dituduh berburu pengacau Ukraina di Rusia, memantau penggerak anti- Kremlin, serta mengusik pembedahan tubuh intelijen asing yang berselisih, FSB, badan penerus penting KGB masa Soviet, kelihatannya amat padat jadwal.
Perihal ini, bagi mantan administratur intelijen AS serta analis keamanan Barat, menolong menarangkan kenapa FSB melalaikan bahaya lain, tercantum bahaya yang ditimbulkan oleh golongan agresif Islam, semacam ISIS- K, yang berterus terang bertanggung jawab atas serbuan itu.
” Kamu tidak dapat melaksanakan seluruhnya,” tutur Daniel Hoffman, mantan opsir pembedahan tua CIA yang berprofesi selaku kepala stasiun Moskow, pada Reuters.
” Kamu tingkatkan titik berat pada masyarakat setempat serta sering- kali Kamu tidak memperoleh data intelijen yang Kamu butuhkan mengenai kemampuan serbuan teroris. Di situlah mereka kandas. Bisa jadi saja mereka sangat letih berhubungan dengan perang di Ukraina serta berhubungan dengan antagonisme politik. Yang satu ini lulus dari atensi mereka.”
Peringatan Barat yang Dilewatkan
Nina Krushcheva, seseorang guru besar ikatan global di The New School di New York, berkata kalau FSB kelihatannya sudah memasukkan ISIS ke dalam radarnya.
Tetapi, beliau berkata pemikiran Putin kalau Rusia terkunci dalam peperangan eksistensial dengan Barat yang dipandu AS hendak mengalutkan Moskow buat menyambut sedemikian itu saja peringatan keamanan dari AS.
” Terdapat banyak ketidakpercayaan. Bukan berarti Amerika tidak ikut serta dalam kekeliruan data,” tuturnya.
” Di bumi Putin, di mana ini merupakan pertarungan eksistensial antara Rusia serta Barat yang mau melemahkan serta memusnahkan Rusia, pasti saja ia tidak hendak menyakininya sebab gimana ia ketahui dari kerangka balik KGB- nya sendiri kalau Amerika lagi tidak menghasilkan( pembedahan) bendera palsunya sendiri.”
Pembedahan bendera ilegal merupakan aksi yang dicoba dengan arti menyembunyikan pangkal tanggung jawab buat menibankan kekeliruan pada pihak lain.
Abaikan Serbuan Dini ISIS
John Sipher, yang sempat bekerja di Rusia sepanjang pekerjaannya di Biro Klandestin Nasional CIA, berkata kalau beliau percaya FSB bisa jadi sudah melupakan peluang sebab mereka sangat padat jadwal berpusat pada bahaya politik RGO 303 serta bahaya yang lain kepada Putin serta pemerintahannya.
” Biro keamanan lebih banyak mencegah Kremlin dari mencegah orang,” tutur Sipher, yang berspekulasi kalau Putin saat ini hendak memakai serbuan itu buat membetulkan sebagian aksi terkini ataupun melawan Barat serta Ukraina.
Peringatan lain tiba pada 2 Maret di Rusia selatan kala gerombolan spesial FSB menewaskan 6 laki- laki bersenjata yang mereka pengenalan selaku badan ISIS.
3 di antara mereka masuk dalam catatan buronan federal serta para agresif itu sudah menewaskan 3 polisi pada tahun lebih dahulu. FSB menciptakan penyimpanan senjata.
Pada 7 Maret, FSB berkata kalau mereka sudah menghindari serbuan kepada suatu sinagog di Moskow yang sudah direncanakan oleh sel ISIS serta kalau para penyerbu sudah terbunuh dalam dasar bertembakan.
Riccardo Valle, seseorang periset aksi jihadis, berkata kalau kejadian pada 2 Maret itu sepatutnya jadi peringatan.
” Aku pikir kenyataan kalau gerombolan keamanan menciptakan kalau terdapat jaringan ISIS di Rusia, serta jaringan yang kokoh yang sanggup mendapatkan senjata serta membagikan perlawanan yang kokoh kepada gerombolan khusus- hal ini sepatutnya tingkatkan kecermatan badan- badan keamanan Moskow,” tutur Valle dalam suatu tanya jawab telepon.
” Bisa jadi memanglah betul, tetapi mereka tidak sanggup menghindari serbuan itu pas durasi,” tutur Valle, ketua riset di program riset serta informasi yang berplatform di Islamabad, The Khorasan Diary.
Ia berkata kalau perihal itu pula nyata dari statment serta serbuan ISIS- K lebih dahulu, tercantum di kedutaan besar Rusia di Keikhlasan pada tahun 2022, kalau golongan itu mengincar Rusia.
Asumsi Kremlin
FSB berkata kalau serbuan di bangunan konser hari Jumat itu direncanakan dengan” amat cermat” serta para laki- laki bersenjata itu dengan hati- hati merahasiakan senjata mereka.
Putin, Senin, berkata kalau golongan Islam radikal merupakan pihak yang melaksanakan serbuan itu, namun berkata kalau Rusia sedang mau menguasai siapa yang memerintahkannya serta berkata kalau terdapat banyak persoalan yang wajib dijawab oleh Ukraina. Ukraina melawan keterlibatannya.
Kala ditanya apakah serbuan itu ialah kekalahan tubuh intelijen, Kremlin berkata kalau kesuntukan Rusia dengan Barat berarti penjatahan data intelijen tidak terjalin semacam umumnya.
” Sayangnya, bumi kita membuktikan kalau tidak terdapat kota ataupun negeri yang betul- betul kebal dari bahaya terorisme,” tutur ahli ucapan Kremlin Dmitry Peskov. Tubuh intelijen Rusia bertugas tanpa letih buat menjaga negeri, tambahnya.
Tetapi, penembakan pada Jumat, yang membunuh sekurang- kurangnya 139 orang serta menyakiti 180 yang lain, sudah mengganggu salah satu akad lama Putin pada orang Rusia, ialah membenarkan kemantapan serta keamanan.
Serbuan Moskow pula mengguncang sebagian masyarakat bunda kota Rusia yang beberapa besar sudah terasing dari kekerasan perang Ukraina walaupun sesekali terjalin serbuan pesawat tidak berawak.
Putin, mantan opsir KGB yang memenangkan rentang waktu 6 tahun kewenangan dini bulan ini, sudah melampaui darurat seragam lebih dahulu serta tidak terdapat bahaya yang nampak kepada cengkeramannya pada kewenangan saat ini.
Tanggapannya, diamati dari perilakunya lebih dahulu serta pernyataannya pada Sabtu, merupakan buat membalas dengan daya yang lebih besar.