Enukkad – Pengadilan Negeri Jakarta Pusat menjatuhkan putusan tiga tahun penjara kepada Ghisca Debora Aritonang, terdakwa penipuan tiket konser Coldplay RGO303. Ghisca belum memutuskan mengambil langkah hukum banding.
“Kami masih pikir-pikir, ya,” kata kuasa hukum Ghisca, Derman Situmorang, seuasai mengikuti sidang putusan Ghisca di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Rabu, 3 April 2024.
Kasus Ghisca terungkap atas penyelidikan Kepolisian Metro Jakarta Pusat setelah menerima banyak laporan dari korban penipuan Ghisca. Tipu Ghisca itu perihal modus jual-beli tiket Coldplay. Kasus penipuan jual beli tiket konser Coldplay ini merugikan sekitar 400 orang dengan kerugian sekitar Rp 1,3 miliar.
Saat itu Polres menjelaskan 400 korban penipuan membeli tiket konser Coldplay dari para reseller. Tercatat ada lima reseller membeli tiket dari satu orang sama. Terhitung total penipuan karcis Coldplay lebih 2.200 tiket. Dengan total kerugian mencapai Rp 5,1 miliar atau 2.268 tiket.
Derman, yang berjalan mengantar Ghisca keluar dari arena sidang, itu menjelaskan bahwa tak ada sanksi hukuman berupa denda yang dikenakan kepada Ghisca. Ia hanya dihukum tiga tahun penjara dalam persidangan siang tadi. “Tadi seperti yang sudah kita dengar, putusannya tiga tahun. Enggak ada denda,” ucap dia.
Putusan ini lebih rendah dari tuntutan jak penuntut umum atau JPU. Sebelumnya JPU menuntut Ghisca empat tahun penjara. “Sebelumnya tuntutannya empat tahun, cuma tadi pas diputuskan tiga tahun (penjara),” tutur Lulu, salah satu korban penipuan Ghisca, saat ditemui Tempo seusai sidang RGO 303.
Lulu, 28 tahun, mengatakan tuntutan JPU sebelumnya menyangkut kasus tipu gelap. Lulu bercerita, bahwa untuk laporan yang masuk di Polres Jakarta Pusat berjumlah 10 laporan. “Total nominal itu Rp 7,1 miliar,” ucap dia. “Itu total dari semua korban.”
Lulu menyampaikan menyesali putusan majelis hakim kepada Ghisca, yang divonis tiga tahun penjara. “Kami sampai sekarang ikuti prosesnya. Dengan kerugian yang begitu banyak, dan banyak orang menjadi korban. Itu bukan uang kami semua, ada banyak korban di bawah kami,” ujarnya.